Selasa, 29 Maret 2011

Kuil Gantung

Hanging Temple atau Kuil Gantung dibangun oleh seorang Biarawan di-akhir Dinasti Wei Utara berkuasa yang memiliki sejarah sekitar 1400 tahun. Kuil ini terletak di tebing batu Jiblongkou Barat dikaki gunung Hengshan, 5km sebelah selatan Kabupaten Hunyuan, Provinsi Shanxi. Gunung Hengshan dikenal sebagai gunung utara dari 5 pegunungan suci (Five Sacred Mountains) di Cina. Kuil ini dibangun di lembah kaki gunung Henshan Jinglong yang berjarak 80km kota Datong.
Kuil Gantung ini telah mengalami beberapa kali perbaikan dan memiliki konstruksi dengan ketinggian yang langka sehingga Gedung ini di Cina terkenal sebagi gedung bertingkat tinggi diatas tebing. Kuil gantung ini dirancang dan dibangun dengan ketrampilan yang sangat tinggi dan mengagumkan. Hal ini terlihat dengan cara membuat lubang di tebing dengan cara memahat, kemudian lobang-lobang tersebut diisi dengan balok2 kayu yang terlentang keluar dan diatas balok yang terbentang keluar tersebut didirikan pilar-pilar untuk menjadi atap dan bingkai dari bangunan kuil tersebut. Pinggir tebing yang berkarang terletak semua bangunan kuil tersebut. Kuil ini disusun secara acak di sepanjang tebing dari utara ke selatan. Bila dilihat dari puncak gunung, maka terlihat berbagai tiang kayu yang diatur sedemikian rupa yang fungsi utamanya adalah untuk melindungi dan menahan berbagai bangunan diatasnya.
Jadi semua bangunan di Kuil ini tergantung pada tebing yang terdiri dari terumbu karang di lereng gunung Hengshan. Bila dilihat dari atas, bangunan Kuil ini tampaknya hanya menempel di tebing. Kuil ini berdinding merah dengan ubin berwarna abu2 dan berada dibawah tebing dan dijurang bila dilihat menghadap  Selatan ke gunung Hengshan. Bangunan Kuil ini tertata dalam baris dari tebing Selatan dan meningkat secara bertahap sebagai pronasi Naga di tebing. Dalam Kuil ini terdapat kurang lebih empat puluh Aula, Ballroom dan Paviliun yang terbagi menjadi tiga kelompok. Seseorang dapat mencapai sebuah bangunan dua lantai apabila melewati gapura Kuil. Kemudian dikedua sisi gerbang Kuil terdapat 2 bel dan tong menara serta ada juga pavilion disamping alun alun. Di antara paviliun dan alun alun terdapat bangunan utama yang disebut Sabguan Hall, suatu tempat untuk mempersembahkan kurban kepada Taoisme (suatu filosofi dan sistim agama Cina berdasarkan ajaran Lao-tzu pada abad ke-6 SM). Didalam bangunan ini pula terdapat patung patung yang terlihat hidup dengan wajah yang tidak terdekorasi, alis hitam dan pelat. Disamping bangunan tersebut, ada juga bangunan yang disebut Sansheng Hall yang mengabadikan patung Buddha dengan murid-murid nya yang berdiri patuh disampingnya.
Bangunan lain adalah bernama Sanjiao Hall sebagai bangunan tertinggi dalam kompleks Kuil ini yang memiliki atap pelana dan pinggul tiga atap dengan sembilan gunung. Patung Kong Hu Cu (Konfisius), Patung Laozi (seorang Sarjana yang sangat terkenal di zaman Cina Kuno) dan patung Sakyamuni masing masing dari aliran Konfusianisme, Patung Taoisme dan Patung Buddhisme diabadikan bersama dalam ruangan ini. Patung Sakyamuni berdiri di tengah, Patung Laozi disebelah kanan dan Patung Konfusisus disebelah kiri. Ketiga patung tersebut yang mewakili 3 aliran ajaran yang sangat berbeda di Cina yang tertata bagus dan berdampingan dalam ruangan ini memberikan kesan kuat bahasa kekuasaan Cina pada waktu samgat menghormati ketiga aliran ini apapun aliran yang dia anut. Sebagai penjelasan tambahan, didalam Kuil ini terdapat berbagai Prasasti, serta 78 patung lainnya baik dari Konfusianisme, Taoisme dan Buddisme yang terbuat dari tembaga, tanah liat, besi dan batu yang merupakan peninggalan budaya Cina Kuno yang sangat tinggi nilainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar